07
undefined

DESKRIPSI PANTI ASUHAN ST. THERESIA MALANG

Posted in By Unknown 0 komentar


“Nasib bangsa ditentukan oleh para anak mudanya” kiranya semboyan itu selalu menyadarkan dan mengingatkan kita betapa penting status anak bagi masa depan suatu bangsa. Tidak ada satu anak pun yang tidak menginginkan kesejahteraan dan kebahagiaan dalam hidupnya, apalagi kesejahteraan dan kebahagiaan itu didapatinya dalam suatu komponen keluarga yang utuh terutama dengan adanya orangtua. Namun, kenyataan yang terjadi khususnya di Kota Malang masih banyak kita jumpai anak-anak terlantar yang karena keadaan tersebut menyebabkan dia tidak mempunyai kesempatan yang cukup untuk dapat tumbuh dan berkembang secara wajar baik secara jasmani, rohani maupun sosial. Selain belum matang jasmani dan rohaninya mereka juga mengalami nasib yang kurang beruntung. Keadaan ini juga dapat disebabkan karena salah satu orang tuanya bekerja sepanjang hari sehingga tidak dapat menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya.

Panti asuhan yang pada akhirnya berdiri menjadi salah satu alternatif utama dalam menangani masalah sosial anak-anak terlantar tersebut. Sebuah panti asuhan yang tersistem sedimikian rupa dalam mengasuh dan membina anak-anak, berperan sebagai pengganti orang tua dan berusaha memberikan pelayanan yang sedemikian rupa baik dalam segi penyediaan fasilitas, jasmani, rohani, moral, maupun intelektual sehingga anak-anak tersebut merasa terjamin hidupnya.

Panti Asuhan ST. Theresia yang merupakan salah salah satu Panti Asuhan terletak di Jln. Jaksa Agung Sucipto Kecamatan Klojen Kota Malang ini juga bertujuan untuk membantu anak-anak terlantar melalui bimbingan, pembinaan dan asuhan panti. Bangunan kuno era-Belanda adalah arsitektur yang sangat mendominasi bangunan di Panti Asuhan ST. Theresia terlihat dari gaya atap dan jendela serta beberapa ruangan yang benar-benar membuktikan bahwa umur Panti Asuhan ST. Theresia sudah cukup tua yaitu sudah berumur 65 tahun dimulai sejak tahun 1948. Panti Asuhan yang terlihat kecil dari luar ini ternyata memiliki ruangan yang cukup luas pada bagian dalamnya seperti: ruang tidur anak-anak, ruang tidur para suster,  ruang do’a, ruang makan, ruang perpusakaan, dapur, MCK, ruang belajar, dan lain-lain. Panti Asuhan ini sangat teduh karena dikelilingi banyak pohon besar di halaman depan panti seperti pohon Mangga, Alpukat, Jeruk dan beberapa bunga seperti bunga Anggrek dan Matahari. Di halaman depan panti juga terdapat taman kecil dengan tiga ayunan dan lapangan dengan ukuran tidak seberapa besar dan dua ring basket lapangan ini kemudian digunakan anak panti untuk bermain bulutangkis ataupun basket.

Anak asuh yang berada di Panti Asuhan ST. Theresia ini datang dari berbagai latar belakang seperti: yatim, yatim-piatu, anak kiriman dari beberapa daerah Sidoarjo, Blitar, Jawa Tengah dan dari luar pulau seperti Flores terdapat juga anak-anak terlantar (orang tuanya sibuk bekerja) dan anak-anak yang sengaja dikirim ke Panti Asuhan karena sifatnya yang nakal. Jumlah anak asuh di Panti Asuhan ini tidak terlalu banyak yaitu hanya 21 orang dan semuanya perempuan. Anak-anak asuh ini tergolong dari 9 orang anak SD, 8 orang anak SMP, dan 4 orang anak SMA. Tidak sepenuhnya anak-anak asuh di Panti Asuhan ST. Theresia adalah anak-anak yang berstatus yatim-piatu. Anak-anak yang benar-benar yatim-piatu  adalah 7 orang, anak-anak  piatu 4 orang dan sisanya anak-anak yang masih mempunyai orang tua dan anak-anak kiriman luar daerah dan luar pulau.

Jumlah suster yang terdapat di Panti Asuhan pun hanya 4 orang terdiri dari 1 orang suster sebagai pemimpin yaitu suster Immakulata (Banyuwangi) dan 3 suster lainnya sebagai Pembina. Ada juga 3 orang juru masak tetap di Panti Asuhan ini yang setiap harinya datang pukul 07.00-15.00 WIB. Suster-suster yang ada di  Panti Asuhan ST. Theresia ini ternyata tidak bersifat paten dalam mengemban tugasnya mengasuh anak, mereka harus selalu siap dipindahtugaskan ketempat lain saat menerima perintah dari atasan yang disebut dengan sistem rolling. Umumnya mereka akan di rolling ke Flores atau Panti Jompo Lawang atau Joyogiri atau bahkan kemanapun mereka dibutuhkan untuk mengabdikan dirinya.

Panti Asuhan ST. Theresia dapat dikatakan sebagai suatu lembaga kesejahteraan sosial yang menjadikan dirinya sebagai keluarga pengganti sekaligus tempat tinggal bagi anak-anak asuh. Hal ini kemudian terlihat dari penjelasan suster Immakulata yang mengatakan bahwa tujuan awal dibangunnya Panti Asuhan ini yaitu untuk membantu dan membahagiakan orang lain maka dari itu Panti Asuhan ST. Theresia tidak “mencari” anak tetapi “menerima” anak. Untuk dapat menjadi seorang anak asuh di Panti Asuhan ST.Theresia harus melewati beberapa prosedur, diantaranya:

1.      Suster-suster akan melakukan survey rumah untuk membuktikan bahwa anak tersebut layak/tidak untuk menjadi anak asuh.
2.      Selama berstatus sebagai anak panti WAJIB mematuhi segala peraturan panti termasuk tidak membawa HP dan uang.
3.      Datang bersama wali sebagai bentuk pertanggungjawaban keluarga jika terjadi sesuatu pada si anak.
4.      Menceritakan bagaimana pribadi anak agar suster-suster dapat memperlakukan anak tersebut dengan baik

Dalam melakukan pelayanannya Panti Asuhan ST. Theresia yang berada dalam naungan ORDO (organisasi) Misericordia (Bahasa latin: berbelas kasih) mempunyai kantor yayasan pusat yang terletak di Jln. Nusa Kambangan Malang. Mereka juga memiliki banyak rumah karya seperti: Rumah Sakit, AKPER, Panti Asuhan, Panti Jompo dan lain-lain. Jika ada anak-anak panti yang sakit mereka akan langsung dibawa ke Rumah Sakit yang berada di Jalan Nusa Kambangan karena merupakan rumah karya mereka sendiri. Sumber dana yang mengalir di Panti Asuhan ST. Theresia ini selain berasal dari yayasan pusat dana juga mengalir dari para orang tua asuh dan alumni-alumni yang masih menjalin hubungan baik dengan panti.  Setiap 5 tahun sekali akan ada pertemuan besar antara orang tua asuh, para suster, yayasan pusat dan juga para alumni hal ini dimaksudkan untuk mempererat jalinan persaudaraan.

Panti Asuhan ST. Theresia selalu berusaha memberikan pelayanan kesejahteraan sosial yang terbaik bagi anak asuhnya dimaksudkan agar anak asuhnya dapat tumbuh manjadi anak yang baik, penuh cinta kasih, dan mandiri. Pelayanan itu seperti:
1.      Pengasuhan anak 24 jam non-stop yang setiap harinya akan selalu terkontrol oleh 3 suster pembina. Seluruh kegiatan anak panti akan secara otomatis terpantau oleh para suster mulai dari bangun tidur hingga kembali tidur
2.       Pendidikan formal
3.      Kegiatan olahraga dan kerja bakti untuk meningkatkan rasa solidaritas
4.      Teguran dan hukuman bagi yang melanggar aturan terbukti jika ada yang mendapat nilai jelek saat ujian si anak akan lebih di intensifkan belajar dan tidak boleh keluar pada minggu ke-3 serta tidak boleh menonton televisi

Kegiatan kerohanian anak-anak Panti Asuhan ST. Theresia terjadi saat pagi jam 04.30 WIB dan juga jam 18.00 WIB kemudian di hari Minggu mereka rutin ke gereja. Anak-anak Panti Asuhan ST. Theresia mempunyai jadwal satu kali dalam seminggu yaitu pada hari Sabtu untuk menonton televisi dan mereka diperbolehkan untuk jalan-jalan keluar panti sesuka hati pada minggu ke-3 setiap bulan. Hampir tidak ada waktu luang saat hari-hari sekolah yaitu Senin-Sabtu karena pagi-siang hari mereka berangkat sekolah, siang-sore hari beristirahat dan bersantai, malam hari waktu belajar untuk kemudian mereka tidur maksimal pukul 21.00 untuk anak SD dan pukul 22.00 untuk anak SMP dan SMA.